Penanaman Serentak, Membangun Harmoni dengan Alam

    Penanaman Serentak, Membangun Harmoni dengan Alam
    Staf Ahli Bidang Pangan KLHK, Drh. Indra Exploitasia, M.Si beri sambutan mewakili Menteri LHK

    MAKASSAR– Hari ini, di Lingkungan Salodong, Kelurahan Untia, Provinsi Sulawesi Selatan, momentum penting kembali hadir dengan pelaksanaan kegiatan penanaman serentak oleh jajaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pemerintah Kota Makassar. Lokasi yang dipilih adalah Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Mangrove BPDAS Jeneberang Saddang, yang menjadi simbol pentingnya menjaga keberlangsungan lahan basah bagi lingkungan. Rabu, 7 Februari 2024.

    Sebelumnya pada tanggal 6 Februari 2024 Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan, Ir. Jusman didampingi oleh Kepala Bidang Teknis, Heri Suheri, S.Hut., M.Sc dan Kepala Bidang Wilayah I, Abdul Rajab, S.T.P., M.P melakukan koordinasi dan sosialisasi ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menyosialisasikan rencana penanaman pohon yang melibatkan UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan melibatkan pihak terkait, diharapkan dapat tercipta sinergi dan kolaborasi yang efektif dalam upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

    Bulan Februari tepatnya tanggal 2 Februari juga menjadi momen penting untuk memperingati Hari Lahan Basah, di mana penanaman pohon juga dilakukan di areal lahan basah seperti mangrove. Penanaman yang dirangkaikan dengan Hari Lahan Basah Sedunia, merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. 

    Dalam konteks perubahan iklim, kegiatan penanaman pohon menjadi langkah nyata untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Mangrove, sebagai salah satu habitat unik dan penting, menjadi fokus hari ini. 1.000 batang mangrove jenis Rhizophora spp. dari Persemaian Permanen Marinding ditanaman pada lokasi penanaman dengan luasan 1 hektar. Rhizophora spp. adalah jenis bibit mangrove yang sering ditanam dalam program rehabilitasi, selain karena mudah dibibitkan ketersediaan indukan mangrove Rhizophora juga sangat melimpah.

    Ditengah hujan deras dan angjn badai di Kota Makassar tidak membuat surut semangat berbagai pihak yang hadir. Semangat menanam dilakukan bersama Staf Ahli Menteri Bidang Pangan KLHK, Pj Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Asisten II Kota Makassar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV Makassar, Direktur Politeknik Pelayaran Makassar, Camat Biringkanaya, Kapolsek Biringkanaya, Danramil Biringkanaya, Lurah Untia dan para Kepala UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulsel, Kelompok Tani RHL Mangrove Sumberdaya Pesisir Lestari, serta masyarakat sekitar lokasi kegiatan. 

    Asisten II Kota Makassar mewakili Walikota Makassar mengawali kegiatan dengan menyampaikan sambutan selamat datang. Beliau memberikan apresiasi yang tinggi untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas terselenggaranya kegiatan ini. Pemerintah daerah mendukung penuh upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan sekaligus membangkitkan semangat, motivasi dan menggerakan seluruh elemen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon.

    Staf Ahli Bidang Pangan KLHK, Drh. Indra Exploitasia, M.Si ., dalam sambutannya mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajak semua pihak, mulai dari masyarakat lokal, instansi pemerintah, hingga organisasi non-pemerintah, untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menanam pohon. Bersama-sama, mari kita tunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan alam dengan tindakan nyata.

    Drh. Indra Exploitasia menegaskan bahwa “Kegiatan penanaman pohon bukan sekadar seremoni, tapi merupakan langkah nyata dalam mengatasi tantangan ganda perubahan iklim, polusi, dan penurunan keanekaragaman hayati. Pohon tidak hanya menyediakan oksigen, tetapi juga berperan sebagai penyerap karbon yang sangat berharga bagi ekosistem kita”. 

    Pentingnya pelestarian lingkungan juga tercermin dalam komitmen pemerintah melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yang bertujuan untuk mengurangi emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya. 

    Gerakan penanaman pohon tidak hanya sekadar menanam, tetapi juga merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam mengurangi risiko bencana dan mengendalikan perubahan iklim. Bersama-sama, mari kita wujudkan kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan dengan tindakan nyata menanam pohon.

    Mari kita bangun harmoni dengan alam, dan mulailah menanam.

    Sumber berita: Humas BBKSDA Sulawesi Selatan 

    mangrove lahan basah bbksdasulsel klhk
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Peringati Hari Lahan Basah, Satker LHK Sulsel...

    Artikel Berikutnya

    Bersama Wawali, Danny Pomantoi Bertekad...

    Berita terkait